iklan Ilham Kurniadi, S.Tr.PAS., S.A.P.
Ilham Kurniadi, S.Tr.PAS., S.A.P.

Mereka yang turun ke jalan sering berkata, “Kami berjuang demi anak cucu kami.” Ironisnya, justru anak-anak itu sendiri yang ikut dipanggul di pundak massa, dipajang di barisan depan, atau dibiarkan berlarian di tengah kericuhan. Jika perjuangan untuk masa depan memaksa anak-anak hadir di ruang penuh risiko, mungkin yang keliru bukan anaknya, tetapi cara kita berjuang.

Ajakan Moral

Demokrasi tidak diukur dari jumlah massa di jalan, tetapi dari kedewasaan sikap politik. Bila gerakan politik membutuhkan anak-anak sebagai simbol, maka strategi dan moralitasnya patut dipertanyakan.

Oleh karena itu, garis batas harus ditegaskan: hak berdemokrasi dan hak perlindungan anak tidak boleh saling menegasikan. Membela hak anak sama pentingnya dengan membela hak politik. Hanya dengan cara ini demokrasi kita tumbuh, bukan sekadar bebas, tetapi juga bertanggung jawab demokrasi yang benar-benar matang.

Hak demokrasi adalah hak luhur. Namun, perlindungan anak adalah kewajiban moral dan hukum yang tidak bisa ditawar. Dua hal ini tidak perlu dipertentangkan, karena keduanya bisa berdiri bersama: kebebasan berpendapat yang tidak mengorbankan anak adalah tanda demokrasi yang benar-benar dewasa.


Berita Terkait



add images